Tentang Menteri Luhut dan Celoteh Rocky Gerung
BELUM genap setahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua-duanya, gonjang-ganjing reshuffle atau pembongkaran Kabinet Indonesia Maju (KIM) pernah berdesir kuat.
Cara Main Slot Di Internet |
Hal itu dipacu dengan geram-marahnya Presiden Jokowi sampai pernah melemparkan akan ada reshuffle kabinet, karena sedih atas performa beberapa pembantunya berkaitan perlakuan epidemi virus corona atau covid-19.
Bermacam pertaruhan juga pernah ada, mengenai siapapun beberapa menteri yang patut direshuffle. Namun, kenyataannya semuanya cuma rumor. Serta beberapa pembantu presiden yang terhimpun dalam KIM kembali lagi kerja seperti umumnya.
Bola liar rumor pembongkaran menteri kembali lagi tersebar di dunia maya tidak lama sesudah peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75.
Ialah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, yang yakini serta menebar rumor
jika Presiden Jokowi akan mengubah keseluruhan menteri Kabinet Indonesia Maju dalam tempo dekat.
Bermacam mass media menulis info Neta, jika minimal ada 11 sampai 18 orang menteri yang akan ditukar atau sebatas geser tempat. Salah satunya ialah Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, serta Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, serta Menteri Perindustrian.
Serta, masih menurut Neta, reshuffle itu akan dikerjakan sesudah berlangsungnya perubahan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Sebab yang berkaitan dirumorkan akan gantikan tempat Prabowo Subianto yang berubah jadi Menteri Pertanian.
Ada hal menarik sekaligus juga memperkuat sangkaan. Dari demikian nama menteri yang akan ditukar atau digeser versus Neta, tidak ada nama Menteri Koordinator Bagian Kemaritiman serta Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Walau sebenarnya, Opung--sapaan dekat Luhut dipandang banyak faksi cukup wajar untuk ditukar, mengingat performa serta sikapnya yang sering membuat ribut publik.
Ya, Luhut sering "memaksa" kebijaksanaannya sendiri, seakan tidak menghiraukan saran Presiden Jokowi. Hal tersebut sempat berlangsung saat tetap jadi pelaksana pekerjaan Menteri Perhubungan. Ia masih meluluskan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek serta Bis Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) ditengah-tengah epidemi virus corona.
Mengakibatkan, cukup banyak yang memandang jika kebijaksanaan Luhut ini kontra produktif dengan kondisi dan situasi yang berlangsung.
Tidak cuma itu, Jendral (Purn) bintang tiga ini sempat berseteru dengan bekas Sekretaris Kementerian Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN), Muhamad Said Didu.